Senin, 01 Juli 2013

Bucket (?)

I knooww, aku ngebom post (lagi). SO SORRY...

Flowery Again

Beberapa hari yang lalu ibukku bawa sebuket(?), eh semangkuk sih sebenernya-soalnya emang ditaruh di mangkuk- bunga. Dari hari kemaren sebenernya kondisi si bunga udah ngenes, dan akhirnya hari ini keberadaannya sudah tidak bisa diketahui.
Nah, sebelum dibuang itu, aku sempetin foto-foto dikit. Nggak banyak yang bagus sih, tapi lumayan daripada terus fotoin benda random. (iya tau, bunga tu juga random-_-)
aaand, this is it... *jejreeng




Greenly


Sun Lights

Post pertama waktu liburan! Hehe, tau deh kalo emang telat banget soalnya udah satu mingguan. Tapi seperti prinsip yang kayaknya udah ngelekat banget ke aku, lebih baik telat daripada nggak samasekali? Hehehe
Omong-omong sebenenya foto ini udah lama kesimpen di folder, dan baru kemaren aku edit, lumayan juga sih. :)




Selasa, 11 Juni 2013

Finally I'd Decided to Try This

Pffttt, grammarnya bener ndak sih itu judul postnya? Ah, tolong benerin ya kalo salah ;)
By the way, maksud dari judul nyang di atas adalah akhirnya saya, Desy Puspita, mencoba untuk ngeksplor foto manusia...
Yahh, nyoba2 ngedit juga dari foto-foto lawas hape sih. Soalnya kalo foto manusia kan banyak faktor yang mengaruhin ekspresi yg difoto. Padahal kalo objeknya manusia, yang paling dicoba tangkep untuk foto adalah 'feel'nya kan?
Ummm
Oke, hiraukan saya
Dan balik lagi, kadang foto dengan feel bagus nggak keduga-duga juga ketangkepnya. Contohnya foto yg aku post ini, hehe
Enjoy~

Kamis, 09 Mei 2013

Bursting Pink


What do you call it? Elegi? Motivation?

Aku bukannya tak punya malu, bukan juga sengaja berniat untuk ngacauiin semua kepercayaan yang kalian berikan. Beneran, waktu aku ingat kata-kata yang Ibu ucapkan dari saat pertama kali aku ketemu Ibu aku benar-benar merasa hina.
Aku akuin bahwa aku berkali-kali berharap kejadian yang sekarang aku timpa terjadi. Itu bodoh, aku tahu.
Di dalam bus aku bahkan janji bahwa aku akan menangis di dalem kamar mandi dan nggak akan menyesali lagi perbuatan yang menyebabkan diriku sendiri terlihat menyedihkan. Aku ngerasa ada sesuatu  yang berat di dada, serbuan air mata rasanya siap keluar dari kelenjar lakrimal (muahaha, efek ulangan biologi). Tapi aku malu jika aku benar-benar melakukannya, di dalam bus-_-
Hari itu di dalam bus aku ingat, Ibu-Ibu di sebelahku memberitahu bahwa seorang kakek pengemis yang setiap hari duduk di halte yang setiap hari kulewati meninggal dalam tidurnya. Aku, dalam waktu itu juga menyadari, kakek itu mungkin telah lama mati saat harapannya telah hilang, saat ia memutuskan untuk menunggu kematiannya dengan duduk di halte setiap hari, menyerah pada kehidupan.
Lalu aku bertanya pada diriku, apa hari ini aku telah mati juga? Hari ini sekeping kecil harapanku juga telah hilang. Yang menyebabkan ini semua terasa berlebihan adalah pikiranku. Selama ini aku meyakinkan diriku bahwa ya atau tidak adalah sama. Tapi itu benar-benar pikiran orang yang bodoh, ya aku bodoh. Keduanya berbeda, dan kenyataan memang bisa menyakitkan.
Sambil menahan beban berat yang menggumul di dada aku setuju aku pantas mendapatkannya. Aku nggak pantas dapat penghargaan untuk semua kelakuan dan pikiran bodoh yang aku lakukan. Aku pantas dapat pengetahuan bahwa aku terlalu terlena dan menyepelekan, bahwa yang sekarang berbeda dengan yang dulu. Aku sambil tertawa kecil, benar-benar menyetujuinya.
Di rumah, dimana aku merencanakan aku ingin dan akan menangis  aku sadar satu hal. Aku nggak bisa, bahkan dengan memikirkan semua pengalihan pandangan teman dariku (aku nggak tahu mereka kecewa atau kasihan), kepercayaan guru, orang tua, dan quote “malu jika tidak bisa” dari guruku. Ini menggelikan. Dan sebaliknya aku mulai bisa nerima dan tersenyum secara normal. Aku ... aneh, ya aku tahu.
Sambil nulis tulisan ini aku masih heran dan kepengen bisa nangis, dan sekarang aku mulai sadar. Ini mungkin yang benar-benar aku inginkan. Bodoh, ngawur, tapi iya. Seharusnya dari awal aku nggak dapat kesempatan, tapi aku berterimakasih sama Ibu. Ya bu, saya nggak bisa, dan saya ngisin-isini. J
Mulai hari ini walaupun aku tahu bakal lebih susah (mbuangeti) untuk ngewujudinnya, tapi aku bakal usaha. Aku baru sadar selama ini aku nggak pernah benar-benar mencoba. Pilar-pilar besar kelompokku akan terus maju ke rumah yang lebih mewah, tapi aku disini bersama pilar-pilar yang berpotensi nggak kalah besar akan mencari jalan kami sendiri menuju rumah mewah lain. Yah tahulah, selalu ada jalan menuju Roma.
Aku dengan langkah ragu-raguku harus mulai diilangin. 
GO AHEAD! :D

N.B. :Bagian awal terasa menggelikan-_- Ya nggak sih?
image source : http://willow-full-of-song.deviantart.com

Vintage Clock


Existence of Singapore


Red Umbrella

Maaf lama banget nggak posting sesuatu^^
Hoho, akhir-akhir ini banyak kejadian yang nggak terduga dan super sibuk. Nahh, di hari libur yang menggembirakan (?) ini, akhirnya aku bisa mbuka blogger lagi dan ngepost sesuatu. Enjoyy~. Dan maaf ya kalau foto-fotonya sederhana banget. Seperti yang aku bilang, aku pengen banget kamera SLR/DSLR. Dan karena aku pemula banget karena cuma kepengen doang, aku nggak tahu apa bedanya.
BTW, kenapa aku curcol lagi ya soal kepengenanku?-_-



Minggu, 10 Maret 2013

Another Flowery Photos

Jadi, uhh, hari ini aku kondangan, lebih tepatnya jadi "penunggu" buku tamu. Kalau boleh jujur aku nggak suka. Kenapa? Pasti pada tahu kali ya, karena ribet bgt dandanannya. Apalagi kalo inget aku gampang keringetan di bagian wajah-_-
Nahh, berhubung kondangan identik sama bunga yang digantungin(?), akhirnya moto bunga deh. Daripada moto muka sendiri *nggak fotogenik* mendingan moto sesuatu yang bener-bener worth it untuk difoto :)
BTW, di kondangan itu aku sempet meri sama sodaraku deh. Bawaannya kamera moncong gede, bikin kepengen-_-. Yahh, sepanjang camdig-ku masih jitu kayak sekarang sih sebenernya nggak masalah. Cuman, pembawa kamera moncong gede itu terlihat... keci *plaak. Enjoy :)






edited with/by : Picasa 3 and Photoscape/desypus

Soda!


Foto ini mbikin aku jadi beneran kepengen soda (nggak pengen nyebut merek) :9

Jumat, 08 Maret 2013

New Looks!

Hello, aku kembali lagi dengan membawa perubahan! :)
Hehe, setelah beberapa menit mantengin blog beberapa saat yang lalu, aku jadi nyadar kalo blog-ku agak berat ya. Apalagi pake modem sendiri, beuh, sering lemot muat gambar background. Nah, makanya tadi aku ngebrowse dari pengaturan template dan ternyata ada yang cukup keren buat diterapin ke blog.
Dan akhirnya tadaa, jadilah yang kayak sekarang. Dengan konsep (halah) item putih polosan njadiin proses loadingnya lumayan cepet. Dan ada nilai plus lain lho, kita bisa ngubah view dari mode sidebar yang aku jadiin default ke mode lain. Caranya klik tanda segitiga kecil di sebelah tulisan sidebar di bawah judul blog dan pilih deh modenya. Sipo, anti bosen deh. Enjoy!

Kouhai Zaman Sekarang


Tsk tsk, judulnya nyontek dari blognya Risu, hehe. Tapi isinya beda, ini pengalaman siang ini sewaktu naik bus habis pulang sekolah.
Jadi gini, sekolahku dari Senin sampe Kamis siswanya selalu pulang sekitar jam 3. Jadilah setiap sore aku naik bus barengan dengan orang-orang yang baru pulang kerja. Beda sama hari Jumat yang pulang sekitar setengah duabelas-an karena ada Jumatan. Tapi hari ini pulangku agak telat karena ada sosialisasi dari B*A yang cukup kepaksa aku sama beberapa temenku ikutin.
Jadi habis selesai sosialisasi 'menabung dan beli motorlah' dari B*A, aku langsung jalan ke arah Tugumuda kayak biasanya. Setelah nunggu sebentar akhirnya bus Klipang yang paling bagus (sungguh-sungguh pelanggan bus Klipang sejati) dateng, aku sendiri langsung duduk di kursi tepat di depan pintu yang deket jendela, kebetulan masih kosong. Dan tempat duduk paling kanan kebetulannya juga adalah favoritku, kenapa? Karena nutupin badge. :)
Perjalanannya sih biasa, sebelum sampe kawasan SD Lamper Kidul tepatnya. Di situ biasanya kouhai-kouhaiku dari SMP naik. Waktu itu aku sih biasa aja, soalnya aku nggak terlalu akrab sama adik-adik kelas SMP. Jadi kalaupun ada adik kelas, jarang ada yang ngajak ngomong atau panggil-panggil. Paling sering sih saling berbisik kalo ngenalin aku. (Famous senior, aren't I? :D)
Nah tadi, aku jengkel banget karena adik-adik kelas (cowok btw, dan beberapa) tiba-tiba ada yang manggil nama tanpa embel-embel "mbak" ke aku. Aku nggak noleh lah, soalnya aku mikir itu nggak sopan. Habis itu ada juga yang ngode-in nama SMAku dan yah akhirnya ada yang manggi mbak, tapi tanpa disertai nama-_-. Nahnah, habis itu ada yang ngomentarin rambutku, kalo nggak salah anak yang sama yang manggil namaku 3 kali (kayak judul film horor ya? #abaikan) waktu pertama. Aku nggak tau ini cuma pikiranku atau itu emang ngece, dia bilang "kayak rocker" dan afro. Astaghfir, itu aku udah ngempet marah dan ngelus dada. Emang sih rambutku kayak gitu tapi apa perlu diomongin keras-keras juga?
Yah gitu deh, habis itu aku diem dan ngalihin pikiranku sama Whatsapp-an temenku. Terimakasih buat dia banget deh. My saviour! #plaak. Waktu aku turun btw, kouhai-kouhaiku itu masih ada di bus dan terpaksa aku berdiri di depan barisan tempat duduk mereka. Tapi anehnya mereka yang tadinya ceriwis ngomongin try out jadi diem. Aku nggak tau kenapa, tapi aku berharap mereka takut (woy) atau ngerasa bersalah sama aku.
Aku sendiri sih stay cool aja, soalnya aku bukan tipe orang yang langsung sembur gitu, supel juga nggak, makanya nggak bisa sok ramah. Pasti kalo digituin aku kebanyakan diem. Kenapa ya? Mungkin karena aku tipe-tipe Oreki kali ya? (lihat anime Hyouka kalo nggak mudeng :>) Tapi aku tipe tertutup ding, kayak strobilus (halah). Gila, aku suka sama orang yang sama di SMA selama hampir 2 tahun aja cuma aku yang tahu. Ibukku nggak. Temen nggak. Diary? Emang punya? ARGHHH, kayaknya aku butuh seseorang sebagai tempat sampah deh.
Uhmm, lupakan yang bagian akhir, itu nggak penting. Jaa, doakan saya mood untuk memfoto sesuatu... :D

Minggu, 03 Maret 2013

Pencil

Heii, akhirnya setelah sekian lama aku nge-post lagi...
Kali ini aku ngefoto pensil. Sebenernya sebelum ngefoto itu aku niatnya belajar, ngerjain PR lah minimal. Tapi seperti biasa, tubuh bergerak sendiri dan eng ing eng, jadilah foto di bawah. Muehehe
Kalo diliat-liat mood foto yang aku post di bawah  galau sama sendu ya? Hhh, nggak tau deh, akhir-akhir ini entah kenapa aku sering ngerasa gitu tanpa sebab dan jadilah mood itu tersalur ke dalam foto. Apa karena bentar lagi jadi kelas 12 ya?



Kamis, 03 Januari 2013

The Serpent's Shadow

Hullo semuanyaaa. Minggu ini aku akhirnya berhasil nyelesaiin buku The Serpent's Shadow yang dikarang sama Rick Riordian. Ceritanya sendiri merupakan lanjutan dari buku sebelumnya yaitu The Red Pyramid (pertama) dan The Throne of Fire (kedua) yang termasuk Kane Chronicles. Oiya, genre bukunya seperti biasa, fantasi, tapi lebih berfokus sama kebudayaan lama Mesir dan dewa-dewanya.
Di sini si dua bersaudara Carter  dan Sadie Kane harus ngalahin Apophis yang merupakan dewa Kekacauan, yang di buku sebelumnya udah mulai bangkit.
Bagian awal dibuka sama usaha Carter, Sadie, dkk (anak-anak Rumah Brooklyn yang mereka didik di jalan dewa) untuk ngambil gulungan di museum Texas dimana tertulis gimana caranya ngalahin Apophis. Tapi, usaha mereka nggak berhasil seperti di beberapa museum lainnya karena adanya serangan Apophis dan antek-anteknya. Jadilah mereka cuman dapet laci/kotak yang katanya nyimpen petunjuk.
Untuk selanjutnya mereka ngumpulin informasi lain supaya upaya mereka ngalahin Apophis bisa tercapai.Dan bayangin, waktu mereka cuman sekitar 3 hari untuk ngalahin si Dewa Kekacauan. 3 hari yang mungkin jadi hari dunia berakhir.
Oiya, ini yang tertulis di back cover bukunya :

When young magicians Carter and Sadie Kane learned how to follow the path of the Ancient Egypt gods, they know they would have to play an important role in restoring Ma'at-order-to the world. What they didn't know is how chaotic the world would become. The Chaos snake Apophis is loose and threatening to destroy the earthin three days' time. The magicians are divided. The gods are disappearing, and those who remain are weak. Walt, one of Carter and Sadie's most gifted initiates, is doomed and can already feel his life  force ebbing. Zia is too busy babysitting the senile sun god Ra to be of much help. What are a couple of teenagers and a handful of young trainees to do?
With hilarious asides, memorable monstres, and an ever-changing crew of friends abd foes, the excitement never lets up in The Serpent's Shadow, a thoroughly entertaining and satisfying conclusion to the Kane Chronicles.

Nah, nah kalian bisa ngira deh kenapa aku nge-post buku ini di blog. Kalo nggak bener-bener aku suka nggak bakal deh ku post. Oiya, kenapa tulisan di atas (bagian back cover) nggunain bahasa Inggris? Itu jujur bukan untuk nggaya (sumpah!). Itu karena aku salah ambil, waktu beli begitu tau itu seri Kane langsung comot tanpa mbaca apa-apa lagi. Jadilah, untuk kemaren itu untuk pertama kali aku baca buku full English. Woohoo.
Btw, seri Kane ini cara ceritanya cukup unik lho. Mr. Rick ngumpamain buku ini versi tertulis suatu rekaman dari Kane bersaudara. Jadi tiap 2 bab mereka gantian cerita dari sudut pandang mereka. Unik ya? :)
Bagi yang mau tahu gimana wujud cover depan buku asal-comot-tanpa-liat-bahasanya, ini dia...


quotes: 
"Met them. Killed them. Get the T-shirt."
"dealing with any man means dealing with multiple personalities."
"Knowledge of any value can't be given. It must be sought and earned"

cr:
rickriordian.com
goodreads.com

Selasa, 01 Januari 2013

Belajar Typography



Greetings Card :)


Bali

Telat, telat banget kalau sekarang aku baru mau nge-post tentang foto-foto di Bali. Tapi yaahhh seperti yang selalu dan naudzubilah sering banget aku bilang, daripada nggak sama sekali? Haha, alasan banget ya?
Oke, sebenarnya dari minggu kemaren aku udah pengen banget ngupload, mbuka blog, tapi selalu aja ada yang mberantakin rencana.

  1. Ngurus KTP. Oke, sekarang aku udah 17 selama kurang lebih 20 hari.Jadi ya, uhuk, harus cepetan ngurus. Di kecamatan sama kelurahan sih nggak ada masalah. Cuma waktu mau ngurus E-KTP di jalan Kanguru itu yang masalah. Kenapa? Bejubel, banyak orang. Dan akhirnya keesokan harinya baru deh ngurus. Tebak, walaupun aku datang jam setengah 8 aku dapet nomor urut 59. Ironis. Pelajaran juga sih, sepagi dan serajin apapun aku bangun, selalu ada yang lebih.
  2. Koneksi Internet warnet yang tiba-tiba putus waktu aku dateng ke warnet. Belum aja aku mbuka browser waktu pergi ke warnet, ehh tiba-tiba koneksinya eror. Pulang ke rumah dengan tangan hampa.
  3. Desa mbah = minim sinyal. Beberapa hari (cuma 2 hari sebetulnya) aku ke rumah mbah di Kabupaten Klaten. Seprti biasa, operator selalu ngecewain di sana, berakibat aku browsing pakai hapenya Ibuk.
Ya, dan akhirnya hari ini aku beli pulsa, buat cari tugas sih,tapi sekalian aja buat ngupload. Hehe,
Btw, seperti biasa fotonya ku-edit, kali ini pake Picasa lagi. :)