Jumat, 22 Oktober 2010

Sahabat :)

Ini kayaknya bakal masuk salah satu curhatan aku deh, hahaha... curhat mulu deh kayaknya aku tu, tapi biarlah. Toh ini yo punya.e saya kok, ya ndak? xixixi...

Saya nulis tentang ini karena rada kesel sama salh satu sahabat saya, makanya saya aku curhat deh, daripada dipendem jadi penyakit, hayooo? Yasudah, langsung wae yo? *medok*

Sahabat memang mengerti kita, berbeda dari teman. Mereka yang menyebut diri mereka sahabat mempunyai "strata" yang lebih tinggi lah, karena bisanya ada suatu kecocokan satu sama lain. Tapi terkadang perbedaan yang mungkin ada merupakan bumbu yang paling mujarab biar persahabatan yang terjalin, walaupun mungkin dengan perbedaan tersebut konflik akan terus melanda.
Banyak yang bilang "Sahabat harus rela berkorban" tapi janganlah hanya satu pihak saja dong yang berkorban, memangnya pembantu? Harus mengalah terus demi majikannya? Maka dari itu terkadang diperlukan juga pengertian yang membuat persahabatan ini terjalin erat. Bayangkan jika misalnya pihak yang terus berkorban ini suatu saat memberontak, bukankah yang lain akan merasa "katanya sahabat?", jika ada pengertian maka hal itu tidak akan terjadi to? Lagipula kok enak men, yang satu berkorban tapi yag lainnya tidak. Bukankah nantinya tuman (kebiasaan :red) dan akan berdampak pada masa depannya? Makanya jangan takut untuk "menjahati" sedikit sahabatmu jika itu demi kebaikannya.

Karena persahabatn bukan hanya tentang pengorbanan, tapi juga tentang pengertian, kepedulian dan kasih sayang. :D

Tidak ada komentar:

Posting Komentar